Apa Definisi Mukmin ?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

MUKMINUN TERUJI KEIMANANNYA

Allah Ta’ala berfirman:

قَالَتِ الْأَعْرَابُ ءَامَنَّا ۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا۟ وَلٰكِن قُولُوٓا۟ أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمٰنُ فِى قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوا۟ اللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمٰلِكُمْ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ۞ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا۟ وَجٰهَدُوا۟ بِأَمْوٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الصّٰدِقُونَ ۞ه

“Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk berserah diri’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat [49]:14-15)

MUKMINUN atau orang-orang mukmin mempunyai makna orang beragama Islam yang mengimani Allah (dan bertauhid pada-Nya), mengimani malaikat-malaikat Allah (dan memuliakan sifatnya yang menjalankan tugas dari Allah tanpa mendurhakai-Nya), mengimani kitab-kitab Allah (dan berpedoman padanya), mengimani rasul-rasul Allah (dan mengikuti tuntunannya), mengimani hari akhir (dan beramal shaleh untuk mempersiapkannya), mengimani takdir Allah (dan ikhlas terhadapnya) dan tidak ragu-ragu tetap istiqomah (melewati ujian dan/atau keterasingan) dalam menjalankan syariah Islam.

Iman adalah percaya dan meyakini tanpa ragu-ragu atas keberadaannya, sifat-sifatnya dan segala apapun yang ada padanya dengan membenarkan dalam hati, mengucapkan dalam lisan, dan mengamalkan dalam perbuatan. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh yang bertentangan. Sehingga tidak akan berpindah pada yang berbeda. Sehingga akan tetap istiqamah mengikuti sesuai keyakinannya dalam hati, lisan dan perbuatan.

Allah Ta’ala berfirman:

ٱلتَّٰٓئِبُونَ ٱلْعَٰبِدُونَ ٱلْحَٰمِدُونَ ٱلسَّٰٓئِحُونَ ٱلرَّٰكِعُونَ ٱلسَّٰجِدُونَ ٱلْءَامِرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱلنَّاهُونَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱلْحَٰفِظُونَ لِحُدُودِ ٱللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۞ه

“Mereka (orang-orang mukmin) itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang mengembara (untuk mencari ilmu dan berhijrah), yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS. At-Taubah [9]:112)